Kepulauan Nias Dijadikan Destinasi Wisata Internasional
A
A
A
NIAS - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Kepulauan Nias Sumatera Utara layak dikembangkan menjadi destinasi utama kelas dunia dan diprediksi tahun 2024 mendatang akan dikunjungi 1 juta wisatawan dari posisi sekarang baru sekitar 60.000 wisatawan.
“Bila dari 1 juta wisatawan tersebut, 10% atau 100 ribu adalah wisatawan mancanegara (wisman) akan diperoleh devisa langsung Rp1,1 triliun dan ini akan mensejahterakan masyarakat Nias,” kata Menpar Arief Yahya seperti dikutip dari Kemenpar.go.id.
Menpar menjelaskan kunci destinasi utama menjadi kelas dunia adalah meningkatkan fasilitas unsur 3A yaitu atraksi, amenitas, dan aksesbilitas. Untuk atraksi Nias mempunyai keunggulan budaya dan alam. Festival Ya’ahowu Nias 2018 yang masuk dalam 100 Calender of Event Wonderful Indonesia (CoE WI) dan event World Surfing League (WSL), menurut Arief cukup kuat untuk mendatangkan wisatawan.
“Apalagi pantai Sorake Nias masuk 10 tempat surfing terbaik dunia. Event World Surfing yang berlangsung di sana akan mendatangkan banyak wisman,” tutur Menpar Arief.
“Bandara internasional menjadi kunci untuk menjadi destinasi kelas dunia, dan ini telah dibuktikan di tempat lain yakni Banyuwangi pariwisatanya tumbuh 300% karena memiliki bandara internasional. Begitu pula Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara, pariwisata di sana sekarang tumbuh tiga kali lipat,” tambahnya.
Saat ini Bandara Binaka Nias, baru dikembangkan dengan panjang landasan pacu 2.200—2.2500 meter dan lebar 30 meter sehingga baru bisa didarati pesat Bombardier CRJ 1000 berkapasitas 100 penumpang. “Untuk menjadi bandara internasional minimal panjang landasan 2.500 meter lebar 45 meter dengan kekuatan menahan beban 56 PCN supaya dapat didarat pesawat jenis Boeing 737-800,” ujar Arief.
Pariwisata Nias sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan tahun lalu sekitar 40.000 wisman dan kini meningkat menjadi 60.000. Sedangkan tahun depan ditargetkan 100.000 kunjungan wisatawan. “Tahun 2024 akan mencapai target 1 juta wisman,” kata dia.
Tokoh masyarakat Nias Yasona Laoly mengajak pemerintah daerah yaitu 4 kabupaten dan 1 kota serta masyarakat Nias bekerja sama memajukan pariwisata. “Festival Ya’ahowu Nias 2018 menjadi agenda pariwisata andalan Nias harus diselenggarakan secara konsiten dan terus ditingkatkan kualiatasnya. Juga World Surfing League sebagai event yang membawa Nias dikenal ke seluruh dunia,” papar Yasona.
Festival Ya’ahowu Nias 2018 akan berlangsung di Nias Selatan pada 16-20 November 2018 dan Nias World Surfing League di Pantai Saroke pada 24-28 Agustus 2018 mendatang. Festival Ya’ahowu Nias 2018 mentargetkan 50.000 pengunjung dengan rangkaian ancara diantaranya pameran pembangunan, produk unggulan dan kuliner Nias; Ya’ahowu Nias parade (pawai budaya keliling kota Teluk Dalam dengan menampilkan busana daerah dari setiap peserta, kendaraan hias, marching band).
Selain itu ada atraksi budaya dari kabupaten kota Kepulauan Nias, batu kolosal yang didukung oleh 100 orang pelompat batu yang akan rekor MURI serta aneka festival di antaranya Ono Niha Sea Food & Barbeque Festival. Ada juga beragam lomba seperti volley pantai. “Dua event andalan ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Nias,” tutur Bupati Nias Selatan Hilarius Duha.
“Bila dari 1 juta wisatawan tersebut, 10% atau 100 ribu adalah wisatawan mancanegara (wisman) akan diperoleh devisa langsung Rp1,1 triliun dan ini akan mensejahterakan masyarakat Nias,” kata Menpar Arief Yahya seperti dikutip dari Kemenpar.go.id.
Menpar menjelaskan kunci destinasi utama menjadi kelas dunia adalah meningkatkan fasilitas unsur 3A yaitu atraksi, amenitas, dan aksesbilitas. Untuk atraksi Nias mempunyai keunggulan budaya dan alam. Festival Ya’ahowu Nias 2018 yang masuk dalam 100 Calender of Event Wonderful Indonesia (CoE WI) dan event World Surfing League (WSL), menurut Arief cukup kuat untuk mendatangkan wisatawan.
“Apalagi pantai Sorake Nias masuk 10 tempat surfing terbaik dunia. Event World Surfing yang berlangsung di sana akan mendatangkan banyak wisman,” tutur Menpar Arief.
“Bandara internasional menjadi kunci untuk menjadi destinasi kelas dunia, dan ini telah dibuktikan di tempat lain yakni Banyuwangi pariwisatanya tumbuh 300% karena memiliki bandara internasional. Begitu pula Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara, pariwisata di sana sekarang tumbuh tiga kali lipat,” tambahnya.
Saat ini Bandara Binaka Nias, baru dikembangkan dengan panjang landasan pacu 2.200—2.2500 meter dan lebar 30 meter sehingga baru bisa didarati pesat Bombardier CRJ 1000 berkapasitas 100 penumpang. “Untuk menjadi bandara internasional minimal panjang landasan 2.500 meter lebar 45 meter dengan kekuatan menahan beban 56 PCN supaya dapat didarat pesawat jenis Boeing 737-800,” ujar Arief.
Pariwisata Nias sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan tahun lalu sekitar 40.000 wisman dan kini meningkat menjadi 60.000. Sedangkan tahun depan ditargetkan 100.000 kunjungan wisatawan. “Tahun 2024 akan mencapai target 1 juta wisman,” kata dia.
Tokoh masyarakat Nias Yasona Laoly mengajak pemerintah daerah yaitu 4 kabupaten dan 1 kota serta masyarakat Nias bekerja sama memajukan pariwisata. “Festival Ya’ahowu Nias 2018 menjadi agenda pariwisata andalan Nias harus diselenggarakan secara konsiten dan terus ditingkatkan kualiatasnya. Juga World Surfing League sebagai event yang membawa Nias dikenal ke seluruh dunia,” papar Yasona.
Festival Ya’ahowu Nias 2018 akan berlangsung di Nias Selatan pada 16-20 November 2018 dan Nias World Surfing League di Pantai Saroke pada 24-28 Agustus 2018 mendatang. Festival Ya’ahowu Nias 2018 mentargetkan 50.000 pengunjung dengan rangkaian ancara diantaranya pameran pembangunan, produk unggulan dan kuliner Nias; Ya’ahowu Nias parade (pawai budaya keliling kota Teluk Dalam dengan menampilkan busana daerah dari setiap peserta, kendaraan hias, marching band).
Selain itu ada atraksi budaya dari kabupaten kota Kepulauan Nias, batu kolosal yang didukung oleh 100 orang pelompat batu yang akan rekor MURI serta aneka festival di antaranya Ono Niha Sea Food & Barbeque Festival. Ada juga beragam lomba seperti volley pantai. “Dua event andalan ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Nias,” tutur Bupati Nias Selatan Hilarius Duha.
(alv)